Bersepeda Di Kota Tua


                Jalan-jalaaaaan…

            Yupp, siapa sih yang nggak suka jalan-jalan? Aku dan kedua sahabatku –Ninna dan Riris- sangat suka berpetualang. Mulai dari tempat wisata yang sudah kita ketahui sampai yang harus diraba-raba dahulu keberadaannya.
            Tapi, hari ini aku dan kedua sahabatku memilih berkunjung ke Kota Tua. Meski sering ke tempat itu, tapi kami belum pernah sekali pun berkeliling dengan sepeda. Nah, pada tanggal 25 kemarin adalah waktu yang tepat.
            Hari itu aku mengajak serta adik lelakiku, Wahyu. Awal kedatangan, kami lebih memilih mengisi perut dengan soto daging special seharga Rp. 12.000,-. Selanjutnya kami menawar sewa sepeda di sana. Rata-rata sepeda disewakan Rp. 20.000,- untuk 60 menit. Sedangkan cukup Rp. 40.000,- untuk berkeliling Kota Tua. Berhubung kami tidak tahu daerah sana, akhirnya kami memutuskan untuk ikut serta menyewa guider. Bermodalkan tiga sepeda (Aku berboncengan dengan Wahyu, Riris dengan bapak guider dan Ninna sendiri), kami pun memulai perjalanan.

       
Saat baru sampai di Kota Tua (langsung action :p)


Soto Daging Spesial

 Tawar menawar dengan penyewa sepeda :D

 Lokasi Toko Merah yang katanya banyak kejadian mistis lho... sebab di sini juga lah tragedi terbunuhnya 5.000 orang. Mau lebih detail tentang sejarah Toko Merah? Klik di sini


Jembatan Merah yang dulu menjadi jalur transportasi Kapal laut. Jembatan akan terbuka saat ada kapal lewat. Ingin detailnya? Klik Di sini 


 Di dalam museum Bahari. Untuk detail, lihat di sini

Replika kapal zaman dulu...


 Tetap ngeksis... :D


Perahu satu pohon yang dibawa langsung dari Papua. Waktu merangkainya pun mendatangkan langsung orang Papua, WOW... ternyata orang Papua pintar-pintar ya :)


 Hayooo... siapa yang kenal dengan ikan ini? Yeepp... Ikan duyung. Tapi, ini hanya kulitnya saja yang asli dan diawetkan, sementara dagingnya sudah tak asli lagi.


 Kapal layar yang siap membawa kita keliling dunia, berbulan-bulan, hihi... mabok laut deh.


 Ssstt... hormat dulu sama nahkoda dan pimpinan kapal.


 Lihat deh dua tabung di tepi replika kapal itu! Yup, itu adalah penjara air. Siapa pun yang bersalah, akan dimasukan ke dalamnya dan dicelup ke lautan. Ah, macam teh celup saja :D


 Menara Syahbandar, adalah menara yang dipakai untuk mengawai keadaan sekitar. Seperti keluar masuknya kapal ke dan dari wilayah. Sayangnya saat kami ke sana, menara tidak dibuka. :'(


 Weiiittss... hati-hati kalau jadi orang jahat, tinggal DOOORR! :D


 Nah, ini perjalanan paliiiinggg ujung. Pelabuhan Sunda Kelapa. Saat ini masih beroperasi kok, sayangnya untuk menjangkau dalam kapal kami harus menaiki papan kecil yang ada dibelakang kami itu. Ah, siapa berani? ckckck... Untuk detail, bisa lihat di sini


 Taraaaaaa... daritadi siapa sih yang jeprat jepret kami? Nah, ini dia orangnya. Baik banget kan? Sudah jadi guider, jadi fotographer juga untuk kami. Waaaah... terima kasih ya, Pak.


Sepeda Onthel cantik yang menemani perjalanan. Siapa mau cobaaaaa??

Komentar

  1. cantik sekali ya pemandangan di kota tua ini, pasti nyaman sekali keliling mengunakan sepeda
    salam kenal juga, btw blognya sudah saya follow, minta izinnya ya

    BalasHapus
  2. sipp mbak Lisa.
    Yuk ikutan jalan-jalan di Kota Tua :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hati-hati! Anakku Galak Buk, Hikkksss

Pacaran?

Giveaway #diatasWaktuAkuMenemukamu