Review "GALUH HATI" a novel by RANDU
Judul : Galuh Hati
Penulis : Randu
Penyunting : Sapuroh
Penerbit : Moka Media
Reviewer : Mitha Juniar
Terbitan I, Jakarta 2014
Galuh Hati ; Ada rahasia di balik
intan terindah
Pedalaman
Indonesia memang sangat unik untuk digali dan disajikan dalam cerita. Itulah
sebabnya banyak novelis Indonesia yang ingin mengangkat dan menjadikan ide dari
tulisan mereka. Novel dengan setting lokal semacam ini rasanya tidak akan habis
dibagikan kepada para pembaca. Salah satu novel yang mengusung setting lokal
adalah Galuh Hati karya Randu yang diterbitkan oleh Moka Media.
Cempaka,
sebuah desa yang terkenal sebagai desanya pendulangan intan terbaik di dunia
menjadi settingnya. Di desa ini, pendidikan anak laki-laki tidaklah penting.
Para orangtua akan lebih senang jika anaknya membantu mendulang intan. Kecuali
Abul, seorang anak laki-laki yang mendapat kesempatan sekolah dari orangtuanya.
Di Cempaka
jugalah konon pernah ditemukan intan terbaik di dunia. Masyarakat menyebutnya
Galuh Hati yang ditemukan oleh Antas dan dipersembahkan untuk Sarah,
kekasihnya. Namun, baik Galuh Hati
maupun Antas tak pernah ada yang tahu ceritanya. Kecuali Kai Amak! Tetua di
Cempaka yang menjadi pendulang terkaya saat itu. Dialah yang menyimpan rahasia
dibalik Galuh Hati yang ia ceritakan pada Abul. Sayang, cerita yang Kai Amak
sampaikan tidak selesai karena ia meninggal dunia usai senja kuning berlalu.
Abul yang
semakin penarasan, tidak tinggal diam. Dengan bantuan Gil, teman sekolahnya,
Abul mencari tahu. Hingga ia temukan sebuah rahasia mengenai kisah cinta Antas
dan Sarah karena kecurangan Kai Amak. Dengan bantuan Gil jugalah Abul
mendapatkan jawaban tentang Galuh Hati.
Melalui
novel inilah Randu berhasil mengangkat lokalitas masyarakat pendulang di
Cempaka dengan dikemas kisah cinta Amak, Antas dan Sarah. Juga penghargaan Abul
atas sahabatnya, Anang. Serta kegigihan seorang Gil yang menderita tunagrahita
untuk terus sekolah.
Sayangnya,
saat membaca novel ini, beberapa kali mata kita harus melihat tanda baca dan
kata-kata yang tidak tepat. Mungkin ke depannya, editor dan penulis saling
bekerja sama lagi untuk tebih teliti. Selain itu, cover novel kurang eye
cathing. Selebihnya, novel ini the best dan membuat penasaran dengan Cempaka
yang nyata.
Komentar
Posting Komentar